materi kurikulum 7
A.
Pendekatan pengembanan kurikulum dari
sudut pandang kebijakan pengembangan kurikulum, pengorganisasian isi kurikulum,
dan orientasi penyususnan kurikulum.
B.
Model- model pengembangan kurikulum: a)
model konsep meliputi model humanistic, model subjek akademik, model
rekontruksi sosial , model teknologi.
a. Model
kurikulum subjek akademik
Model konsep kurikulum ini adalah model
yang tertua, sejak sekolh yang pertama berdiri, kurikulumnya mirip dengan tipe
ini.sampai sekarang walaupun telah berkembang tipe-tipe lain, umum nya sekolah
tidak dapat melepaskan tipe ini. Mengapa demikian ? kurikulum ini sangat
praktis, mudah disusun, mudah digabungkan dengan tipe lainnya.
Kurikulum subjek akademis bersumber dari
pendidikan klasik (prenialisme dan esensialisme ) yang beroriaentasi pada masa
lalu. Semua ilmu pengetahuan dan nilai-nilai telah ditemukan oleh para pemikir
masa lau. Kurikulum ini lebih mengutamakan isi pendidikan. Belajar adalah
berusaha menguasai ilmu sebanyak-banyak nya. Orang yang berhasil dalam belajar
adalah orang yang menguasai seluruh aatau sebagian besar isi pendidikan yang
diberikan atau disiapkan oleh guru.
Isi pendidikan diambil setiap disiplin
ilmu. Sesuai dengan bidang disiplinya
para ahli , masing-masing telah mengembangkan ilmu secara sistematis, logis dan
solid. Para pengembang kurikulum tidakperlu susah-susah menyusun dan
mengemangkan bahan sendiri. Mereka tinggal memilih bahan materi ilmu yang telah dikembanglkan para ahli
disiplin ilmu, kemudian merergonisasi secara sistematis, sesuai dengan tujuan
pendidikan dan tahap perkembangan siswa yang akan mempelajarinya. Guru sebagai
penyampaian bahan ajar memegang peranan penting. Mereka harus menguasai semua
pengetahuan yang ada dalam kurikulum. Ia harus menjadi ahli dalam bdang studi
yang diajaarkan. Lebih jauh guru di tuntut bukan hanya menguasai materi
pendidikan, tetapi ia juga menjadi model bagi para siswanya. Guru dalah “
digugu dan di tiru “( diikuti dan dicontoh ).
Adapun ciri-ciri model kurikulum yang
dikembangkan.
-
Menentukan tema yang membentuk satu
kesatuan yang dapat terdiri ats ide atau konsep besar yang dapat trerdiri atas
konsep atau ide besar yang dapat mencangkup semua ilmu atau suatu proses kerja
ilmu, fenomena alam atau masalah sosiaal yang membutuhkan pemecahan secara
ilmiah.
-
Menyatukan kegiatan belajar dari
beberapa disiplin ilmu. Kegiatan belajar melibatkan isi dan proses dari satu
atau beberapa ilmu sosial atau prilaku yang mempunyai hubungan dengan tema yang
atau dikerjakan.
-
Menyatukan berbagai cara atau metode
belajar. Kegiatan belajar ditekankan pada pengalaman konkret yang bertolok dari minat dan kebutuhan murid
serta disesuaikan dengan keadaan setempat.
Pendekatan ketiga adalah pendekatan yang dilaksanaakan padaa
sekolah fundamentalis. Mereka tetap mengajar berdasarkan mata-mata pelajran
dengan menekan kan membaca, menulis, dan memecahkan masalah matematis. Pelajaran
lain seperti ilmu kealaman, ilmu sosial, dan lain-lain dipelajari tanpa
dihubungi dengan kebutuh an praktik
pemecah an masaalah dalam kehidupan.
Sukmadinata, nana (
1997 ) . pengembangan kurikulum teori dan
praktek. Bandung : Jl. Ibu inggit Garnasih No 40. Pt Remaja Rosdakarya. Hal
( 81-85 )
b. Kurikulum
humanistic
1. Konsep
dasar
Kurikulum hmanistik di kembangkan oleh
para ahli pendidikan humanistic. Kurikulum ini berdasar kan konsep aliran
pendidikan pribadi ( personalized education ) yaitu john dewey ( progressive education
) dan j.j rousseau ( romantic education ). Aliran ini lebuh memberikan
tempatbutamaa kepaada siswa. Mereka bertolak dari asumsi baahwaa anaak ataau
siswa adaalah yang pertma dan utama alam pendidikan.
2. Kurikulum
konfluen
Kurikulum konfluen dikembangkan oleh
para ahli pendidikaan konfluen, yamg ingin menyatukan seg-segi afektif ( sikap,
perasaan, nilai ) dengan segi-segi kognitif
( kemampuan intelektual ). Pendidikan konfluen kurang menekan kan pengetahuan yang mengandung segi afektif. Menurut
mereka kurikulum tidak menyiapkan pendidikan tentang sikap, perasaan, dan nilai
yang harus dimilki murid-murid. Kurikulum hendak nya mempersiapkan berbagai alternative
yang dapat dipilih murid-murid dalam proses bersikap, berperasaan dan
memberpertimbangan nilai yang telah dipilih.
3. Beberapa ciri kurikulum konfluen
a. Partisipasi
kurikulumini menekan kan partisipasi murid dalam belajar. Kegiatan belajar
adalah belajar bersama, melalui berbagai bentuk aktivitas kelompok. Melalui partisipasi
dalam kegiatan bersama, murid-murid dapat mengadakan perundingan,
perstujuan,pertukaran kemampuan, bertanggung jawab bersama.
b. Integrasi
melalui pertisipasi dalam berbagai kegiatan kelompok terjadi intreraksi,
interpenetrasi, dan integrasi dari pemikiran, perasaan dan juga tindakan.
c. Relevensi
isi pendidikan relevan dengan kebutuhan, minat dan kehidupan murid karena
diambil dari dunia murid oleh murid sendiri. Hal demikian sudah tentu akan
lebih berarti bagi murid baik secara intelektual maupun emosional .
d. Pribadi.
Anak pendidikan ini memberi tempat utama
pada pribadi anak. Pendidikan adalah pengembangan pribadi,pengaktualisasian
segala potensi pribadi anak secara utuh.
e. Tujuan.
Pendidikan ini bertujuan mengembangan pribadi yang utuh yang serasi baik
didalam dirinya maupun dengan lingkungan secara menyeluruh.
Sukmadinata, nana ( 1997 ) . pengembangan kurikulum teori dan praktek.
Bandung : Jl. Ibu inggit Garnasih No 40. Pt Remaja Rosdakarya hal ( 86-90 )
C.
Kurikulum rekomtruksi sosial
Kurikulum
rekontruksi sosial berbeda dengan model-model kurikulum lainya. Kurikulum ini
lebih memusatkan perhatian pada problema- problema yang dihadapi nya dalam
masyarakat. Kurikulum ini bersumber pada aliran pendidikan interaksional. Menurut
mereka pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama, interaksi
kerjasam. Kerja sama atau interaksi bukan hanya terjadi antaraa siswaa dan guru,
tetapi juga dengan siswa sama siswa, siswa dengan orang-orang lingkungan nya. Melalui
interaksi dan kerajasam ini siswaa berusaha memecahkan problema-problema yang
dihadapinya dalam masyarakat menuju pembentukan masyarakat yang lebih baik.
Sukmadinata,
nana ( 1997 ) . pengembangan kurikulum
teori dan praktek. Bandung : Jl. Ibu inggit Garnasih No 40. Pt Remaja
Rosdakarya hal ( 91-95 )
D.
Teknologi
Teknologi
sejak dulu sudah digunakan atau diterapkan dalam pendidikan, tetapi yang
diguankan adalah teknologi sederhana sepertipengggunaan papan tulis dan kapur
pena dan tinta. Sesuai dengan perkembangn zaman yang digunakan adalah teknologi
maju, seperti audio, mesin pengajaran, komputer, CD-rom dan internet.
Sukmadinata,
nana ( 1997 ) . pengembangan kurikulum
teori dan praktek. Bandung : Jl. Ibu inggit Garnasih No 40. Pt Remaja
Rosdakarya hal ( 96-97 )

Teknologi apa yg d kenal kn pada ank paud pda zaman skrg cba jlas kn?
BalasHapus